Postingan Populer

Rabu, 02 Mei 2012

Rendungan

Rendungan

 By : Aderesi David Lukow


Kupu-Kupu Yang Tak Bisa Terbang

Seorang pria sedang memperhatikan kupu-kupu yang berusaha keluar dari kepompongnya melalui sebuah lubang kecil.
Kupu-kupu itu nampak berusaha keras untuk keluar, namun tak berhasil. Kemudian si pria itu berusaha menolong dengan merobek kepompong itu, sehingga si kupu-kupu dapat keluar dengan mudah.
Sayangnya si kupu-kupu memiliki tubuh yang tidak sempurna, tubuhnya kecil lemah, sayapnya juga tidak bisa berkembang sehingga si kupu-kupu tidak pernah bisa terbang hanya berjalan dengan tubuhnya seumur hidup.
Niat baik si pria menolong si kupu-kupu ternyata sudah menghilangkan proses perjuangan si kupu-kupu untuk keluar dari kepompongnya. Padahal proses perjuangan itu yg seharusnya dilewati agar tubuhnya menjadi kuat sayapnya berkembang sempurna.
Manusia pada umumnya selalu berusaha menghindari perjuangan dengan usaha keras untuk mencapai sesuatu. Kebanyakan orang selalu ingin cara-cara mudah instant untuk mencapai sesuatu.
Itu sebabnya banyak org tidak kuat menghadapi kenyataan hidup yang semakin sulit perjuangan berat. Mudah menyerah pasrah… Itulah ciri-ciri betapa lemah rendahnya mentalitas manusia biasa-biasa.
Jadi jika Anda hari ini menghadapi persoalan besar, masalah yang sulit, perjuangan hidup yg berat, tantangan kerja yang berat… Hadapi berusahalah sekuat tenaga untuk mengatasinya, karena semua itu akan membuat kita menjadi semakin kuat.
Roma 5:3-5 ~ Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan, dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan. Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.




Kisah Raja dan Pengemis

hati yang bersyukur
Seorang raja bersama pengiringnya keluar dari istananya untuk menikmati udara pagi. Di keramaian, ia berpapasan dengan seorang pengemis. Sang raja menyapa pengemis ini, “Apa yang engkau inginkan dariku?”
Si pengemis itu tersenyum dan berkata, “Tuanku bertanya, seakan-akan tuanku dapat memenuhi permintaan hamba.”
Sang raja terkejut, ia merasa tertantang, “Tentu saja aku dapat memenuhi permintaanmu. Apa yang engkau minta, katakanlah!”
Maka menjawablah sang pengemis, “Berpikirlah dua kali, wahai tuanku, sebelum tuanku menjanjikan apa-apa.”
Rupanya sang pengemis bukanlah sembarang pengemis. Namun raja tidak merasakan hal itu. Timbul rasa angkuh dan tak senang pada diri raja, karena mendapat nasihat dari seorang pengemis. “Sudah aku katakan, aku dapat memenuhi permintaanmu. Apapun juga! Aku adalah raja yang paling berkuasa dan kaya-raya.”
Dengan penuh kepolosan dan kesederhanaan si pengemis itu mengangsurkan mangkuk penadah sedekah, “Tuanku dapat mengisi penuh mangkuk ini dengan apa yang tuanku inginkan.”
Bukan main! Raja menjadi geram mendengar ‘tantangan’ pengemis di hadapannya. Segera ia memerintahkan bendahara kerajaan yang ikut dengannya untuk mengisi penuh mangkuk pengemis kurang ajar ini dengan emas!. Kemudian bendahara menuangkan emas dari pundi-pundi besar yang di bawanya ke dalam mangkuk sedekah sang pengemis. Anehnya, emas dalam pundi-pundi besar itu tidak dapat mengisi penuh mangkuk sedekah. Tak mau kehilangan muka di hadapan rakyatnya, sang raja terus memerintahkan bendahara mengisi mangkuk itu. Tetapi mangkuk itu tetap kosong. Bahkan seluruh perbendaharaan kerajaan: emas, intan berlian, ratna mutumanikam telah habis dilahap mangkuk sedekah itu. Mangkuk itu seolah tanpa dasar, berlubang.
Dengan perasaan tak menentu, sang raja jatuh bersimpuh di kaki si pengemis, ternyata dia bukan pengemis biasa, terbata-bata ia bertanya, “Sebelum berlalu dari tempat ini, dapatkah tuan menjelaskan terbuat dari apakah mangkuk sedekah ini?”
Pengemis itu menjawab sambil tersenyum, “Mangkuk itu terbuat dari keinginan manusia yang tanpa batas. Itulah yang mendorong manusia senantiasa bergelut dalam hidupnya”.
“Ada kegembiraan, gairah memuncak di hati, pengalaman yang mengasyikkan kala engkau menginginkan sesuatu. Ketika akhirnya engkau telah mendapatkan keinginan itu, semua yang telah kau dapatkan itu, seolah tidak ada lagi artinya bagimu. Semuanya hilang ibarat emas intan berlian yang masuk dalam mangkuk yang tak beralas itu. Kegembiraan, gairah, dan pengalaman yang mengasyikkan itu hanya tatkala dalam proses untuk mendapatkan keinginan. Begitu saja seterusnya, selalu kemudian datang keinginan baru. Orang tidak pernah merasa puas. Ia selalu merasa kekurangan. Anak cucumu kelak mengatakan : power tends to corrupt; Kekuasaan cenderung untuk berlaku tamak”.
Raja itu bertanya lagi, “Adakah cara untuk dapat menutup alas mangkuk itu?”
“Tentu ada, yaitu rasa syukur terhadap segala sesuatu yang telah kau miliki. Jika engkau pandai bersyukur, Itu akan menambah nikmat padamu,” ucap sang pengemis itu, sambil ia berjalan kemudian menghilang.





Hal Yang Tak Bisa Dibeli Dengan Uang

time 300x238 Hal Yang Tak Bisa Dibeli Dengan UangKita sering membicarakan tentang uang; bagaimana mendapatkan banyak uang, bagaimana mengatur pengeluaran, berapa yang ditabung, serta diinvestasikan di mana. Kita sibuk merencanakan, memikirkan, dan mengkhawatirkan uang yang kita miliki, sehingga seolah-olah uang adalah hal yang paling penting di dunia.
Uang memang penting dalam kehidupan, tanpa alat tukar ini kita tak akan bisa memenuhi kebutuhan hidup. Uang membuat kita bisa melakukan banyak hal dibandingkan jika kita tak memilikinya. Tetapi sepenting-pentingnya uang, sebanyak apa pun pundi-pundi uang Anda, ada hal-hal yang tak bisa dibeli olehnya.

Kehilangan waktu
Uang tak akan mengembalikan waktu yang telah berlalu. Setelah hari berganti, waktu 24 jam tersebut akan hilang dan tak akan pernah kembali. Karena itu gunakan setiap kesempatan yang ada untuk menyatakan perhatian dan kasih sayang Anda pada orang tercinta, sebelum waktu itu berlalu.
Kebahagiaan
Memang kedengarannya klise, uang tak bisa membeli kebahagiaan. Tapi inilah kenyataannya. Uang memang bisa membuat Anda merasa senang karena bisa membiayai liburan, membeli elektronik terkini, atau mobil paling cepat. Tapi setumpuk uang tak kan pernah bisa menghadirkan kebahagiaan yang nyata yang berasal dari dalam hati kita. Kebahagiaan jenis ini hanya datang dari hubungan yang membahagiakan serta dukungan dan cinta dari keluarga.

Kebahagiaan Anak
Untuk memberikan sandang dan pangan yang layak kepada buah hati memang dibutuhkan uang. Tapi uang tak bisa memberikan rasa aman, tanggung jawab, sikap yang baik, serta kepandaian, pada anak-anak. Hal itu merupakan buah dari waktu dan perhatian yang Anda curahkan untuk mereka dan hal-hal baik yang Anda ajarkan. Uang memang membantu kita memenuhi beberapa aspek pengasuhan, tapi waktu telah membuktikan bahwa kebutuhan dasar tiap anak adalah berapa banyak waktu yang diberikan orangtuanya, bukan uangnya.

Cinta
Ini satu hal klise lainnya, cinta tak bisa dibeli dengan uang, tapi akuilah hal itu benar. Dengan uang kita bisa membuat orang tertarik, tapi cinta berasal dari rasa saling menghargai, perhatian, berbagi pengalaman, dan kesempatan untuk berkembang bersama. Itu sebabnya banyak pasangan yang menikah karena uang, tak bertahan lama.

Penerimaan
Untuk diterima oleh lingkungan pergaulan, Anda tak butuh uang. Bila Anda ingin diterima, fokuskan energi Anda untuk membuat diri Anda berharga bagi lingkungan sekitar dengan menjadi teman dalam suka dan duka.

Kesehatan
Kita butuh uang untuk mengongkosi biaya perawatan dan membeli obat, tapi uang tak bisa menggantikan kesehatan yang hilang. Itu sebabnya pepatah lebih baik mencegah daripada mengobati sebaiknya kita terapkan. Mulailah berolahraga, berhenti merokok, dan banyak hal lain yang pasti sudah Anda tahu.

Kesuksesan
Beberapa orang memang ada yang mencapai kesuksesan dengan menyuap, tapi ini adalah pengecualian. Kesuksesan hanya berasal dari kerja keras, kemauan, dan sedikit kemujuran. Ada aspek kecil dari usaha menuju sukses yang bisa didapatkan dengan uang, misalnya mengikuti pelatihan atau membeli peralatan, tapi sukses lebih banyak berasal dari usaha yang Anda lakukan sendiri.

Bakat
Kita dilahirkan dengan bakat tertentu. Dengan uang, yang bisa kita lakukan adalah mengasah bakat tersebut, misalnya belajar musik. Namun para ahli mengatakan, untuk menjadi ahli di bidangnya, kita membutuhkan bakat.

Sikap yang baik
Banyak orang yang kaya raya tapi sikapnya kasar dan ucapannya sinis. Tak sedikit orang sederhana yang tutur katanya sopan dan menunjukkan rasa hormat pada orang lain. Jadi, jumlah uang yang dimiliki bukan penentu sikap atau manner seseorang.

Kedamaian
Bila uang bisa membeli kedamaian, barangkali kita tak lagi mendengar tentang perang. Justru yang sering terjadi sebaliknya, uang lah yang menjadi sumber pertikaian dan permusuhan.
dan yg terakhir

Nyawa.
bila nyawa bisa dibeli, entah jadi apa kehidupan dunia ini
mereka yang memiliki “segalanya” belum tentu memiliki hal diatas ini, dan mereka yang paling miskin, mungkin memiliki semua hal yang ada diatas

Mat 5:3
Berbahagialah orang yang miskin dihadapan Allah, karena merekalah yang empunya kerajaan Sorga.



 

Penyakit Hati Manusia

broken heart 300x225 Penyakit Hati ManusiaDi sebuah kota ada seorang pria yang menanam pohon berduri ditengah jalan. Walikota sudah berulang-ulang memperingatkannya agar memotong pohon berduri itu. Setiap kali diingatkan, orang itu selalu mengatakan dipotong besok hari. Namun orang itu tidak memenuhi janjinya.

Setelah beberapa tahun orang itu bertambah tua tetapi pohon itu belum juga dipotong juga. Pohon itu bahkan bertambah besar, tumbuh seiring waktu. Cabang-cabangnya bertambah tajam dan bertambah besar dan hampir menutupi jalan. Duri itu tidak saja melukai orang yang melalui jalan tetapi juga melukai pemiliknya. Sang Pemiliknya kini sangat ingin memotong pohon itu. Tetapi apadaya usianya sudah sangat tua. Ia menjadi lemah sehingga tidak mampu lagi untuk memotong pohon yang ditanamnya sendiri.

Dalam hidup ini, kita sudah banyak sekali menanam pohon berduri di dalam hati kita, duri-duri itu tidak saja menusuk orang lain tetapi juga menusuk diri kita sendiri. Ambillah kapak, potonglah seluruh duri itu sekarang juga, sebelum kita kehilangan tenaga sama sekali.

Pohon berduri dalam hati adalah penyakit-penyakit hati seperti kebencian, marah, dengki, hasad di dalam diri kita. Bersamaan bertambahnya umur meningkat pula kekuatannya. Tak ada lagi waktu yang lebih tepat untuk menebang pohon berduri dihati kita selain saat ini. Esok hari, penyakit hati itu akan semakin kuat sementara tenaga kita bertambah lemah. Tak ada lagi daya kita untuk menghancurkannya




Jangan Terlalu Cepat Menilai Seseorang

Kisah di musim dingin ( true story, seperti temuat dalam Xia Wen Pao, 2007 )
Siu Lan, seorang janda miskin memiliki seorang putri kecil berumur 7 tahun, Lie Mei. Kemiskinan memaksanya untuk membuat sendiri kue-kue dan menjajakannya di pasar untuk biaya hidup berdua. Hidup penuh kekurangan membuat Lie Mei tidak pernah bermanja-manja pada ibunya, seperti anak kecil lain.

menilai seseorang 300x200 Jangan Terlalu Cepat Menilai SeseorangSuatu ketika dimusim dingin, saat selesai membuat kue, Siu Lan melihat keranjang penjaja kuenya sudah rusak berat. Dia berpesan agar Lie Mei menunggu di rumah karena dia akan membeli keranjang kue yang baru. Pulang dari membeli keranjang kue, Siu Lan menemukan pintu rumah tidak terkunci dan Lie Mei tidak ada di rumah. Marahlah Siu Lan.Putrinya benar-benar tidak tahu diri, sudah hidup susah masih juga pergi bermain dengan teman-temannya. Lie Mei tidak menunggu rumah seperti pesannya.

Siu Lan menyusun kue kedalam keranjang, dan pergi keluar rumah untuk menjajakannya. Dinginnya salju yang memenuhi jalan tidak menyurutkan niatnya untuk menjual kue. Bagaimana lagi ? Mereka harus dapat uang untuk makan. Sebagai hukuman bagi Lie Mei, putrinya, pintu rumah dikunci Siu Lan dari luar agar Lie Mei tidak bisa pulang. Putri kecil itu harus diberi pelajaran, pikirnya geram. Lie Mei sudah berani kurang ajar.

Sepulang menjajakan kue, Siu Lan menemukan Lie Mei, gadis kecil itu tergeletak di depan pintu. Siu Lan berlari memeluk Lie Mei yang membeku dan sudah tidak bernyawa.. Siu Lan berteriak membelah kebekuan salju dan menangis meraung-raung, tapi Lie Mei tetap tidak bergerak. Dengan segera, Siu Lan membopong Lie Mei masuk ke rumah. Siu Lan menggoncang- goncangkan tubuh beku putri kecilnya sambil meneriakkan nama Lie Mei. Tiba-tiba jatuh sebuah bungkusan kecil dari tangan Lie Mei.

Siu Lan mengambil bungkusan kecil itu, dia membukanya. Isinya sebungkus kecil biskuit yang dibungkus kertas usang. Siu Lan mengenali tulisan pada kertas usang itu adalah tulisan Lie Mei yang masih berantakan namun tetap terbaca *,“Hi..hi..hi. . mama pasti lupa. Ini hari istimewa buat mama. Aku membelikan biskuit kecil ini untuk hadiah. Uangku tidak cukup untuk membeli biskuit ukuran besar. Hi…hi…hi.. mama selamat ulang tahun.”*

Ingatlah, jangan terlalu cepat menilai seseorang berdasarkan persepsi kita, karena persepsi kita belum tentu benar adanya.





Pentingnya Sebuah Proses

cross
Di suatu sore, seorang anak datang kepada ayahnya yg sedang baca koran… “Oh Ayah, ayah” kata sang anak…
menulis Pentingnya Sebuah Proses“Ada apa?” tanya sang ayah…..
“aku capek, sangat capek … aku capek karena aku belajar mati matian untuk mendapat nilai bagus sedang temanku bisa dapat nilai bagus dengan menyontek…aku mau menyontek saja! aku capek. sangat capek…

aku capek karena aku harus terus membantu ibu membersihkan rumah, sedang temanku punya pembantu, aku ingin kita punya pembantu saja! … aku capek, sangat capek …
aku cape karena aku harus menabung, sedang temanku bisa terus jajan tanpa harus menabung…aku ingin jajan terus! …
aku capek, sangat capek karena aku harus menjaga lisanku untuk tidak menyakiti, sedang temanku enak saja berbicara sampai aku sakit hati…
aku capek, sangat capek karena aku harus menjaga sikapku untuk menghormati teman teman ku, sedang teman temanku seenaknya saja bersikap kepada ku…
aku capek ayah, aku capek menahan diri…aku ingin seperti mereka…mereka terlihat senang, aku ingin bersikap seperti mereka ayah ! ..” sang anak mulai menangis…
Kemudian sang ayah hanya tersenyum dan mengelus kepala anaknya sambil berkata ” anakku ayo ikut ayah, ayah akan menunjukkan sesuatu kepadamu”, lalu sang ayah menarik tangan sang anak kemudian mereka menyusuri sebuah jalan yang sangat jelek, banyak duri, serangga, lumpur, dan ilalang… lalu sang anak pun mulai mengeluh ” ayah mau kemana kita?? aku tidak suka jalan ini, lihat sepatuku jadi kotor, kakiku luka karena tertusuk duri. badanku dikelilingi oleh serangga, berjalanpun susah krn ada banyak ilalang… aku benci jalan ini ayah” sang ayah hanya diam.
Sampai akhirnya mereka sampai pada sebuah telaga yang sangat indah, airnya sangat segar, ada banyak kupu kupu, bunga bunga yang cantik, dan pepohonan yang rindang…
“Wwaaaah… tempat apa ini ayah? aku suka! aku suka tempat ini!” sang ayah hanya diam dan kemudian duduk di bawah pohon yang rindang beralaskan rerumputan hijau.
“Kemarilah anakku, ayo duduk di samping ayah” ujar sang ayah, lalu sang anak pun ikut duduk di samping ayahnya.
” Anakku, tahukah kau mengapa di sini begitu sepi? padahal tempat ini begitu indah…?”
” Tidak tahu ayah, memangnya kenapa?”
” Itu karena orang orang tidak mau menyusuri jalan yang jelek tadi, padahal mereka tau ada telaga di sini, tetapi mereka tidak bisa bersabar dalam menyusuri jalan itu”
” Ooh… berarti kita orang yang sabar ya yah? ”
” Nah, akhirnya kau mengerti”
” Mengerti apa? aku tidak mengerti”
” Anakku, butuh kesabaran dalam belajar, butuh kesabaran dalam bersikap baik, butuh kesabaran dalam kujujuran, butuh kesabaran dalam setiap kebaikan agar kita mendapat kemenangan, seperti jalan yang tadi… bukankah kau harus sabar saat ada duri melukai kakimu, kau harus sabar saat lumpur mengotori sepatumu, kau harus sabar melawati ilalang dan kau pun harus sabar saat dikelilingi serangga…
dan akhirnya semuanya terbayar kan? ada telaga yang sangatt indah.. seandainya kau tidak sabar, apa yang kau dapat? kau tidak akan mendapat apa apa anakku, oleh karena itu bersabarlah anakku”
” Tapi ayah, tidak mudah untuk bersabar ”
” Aku tau, oleh karena itu ada ayah yang menggenggam tanganmu agar kau tetap kuat … begitu pula hidup, ada ayah dan ibu yang akan terus berada di sampingmu agar saat kau jatuh, kami bisa mengangkatmu, tapi… ingatlah anakku… ayah dan ibu tidak selamanya bisa mengangkatmu saat kau jatuh, suatu saat nanti, kau harus bisa berdiri sendiri… maka jangan pernah kau gantungkan hidupmu pada orang lain,
jadilah dirimu sendiri… seorang pemuda yang kuat, yang tetap tabah dan teguh karena ia tahu ada Tuhan besertanya, maka kau akan dapati dirimu tetap berjalan menyusuri kehidupan saat yang lain memutuskan untuk berhenti dan pulang… maka kau tau akhirnya kan?”
” Ya ayah, aku tau.. aku akan dapat surga yang indah yang lebih indah dari telaga ini … sekarang aku mengerti … terima kasih ayah , aku akan tegar saat yang lain terlempar ”
Sang ayah hanya tersenyum sambil menatap wajah anak kesayangannya.




Jangan Hidup Tanpa Kristus

Inspirasi Hari Ini:



Matius 27:45-56

“Yesus berseru pula dengan suara nyaring lalu menyerahkan nyawa-Nya.”

Ketika seseorang meninggal, orang tahu bahwa nyawanya telah diambil. Tetapi kematian Yesus sangat berbeda dengan siapapun. NyawaNya tidak diambil, tetapi Ia sendiri yang menyerahkannya kepada BapaNya. Seperti kata seorang penafsir, “Yesus memegang kontrol sepenuhnya atas hidupNya, mati pada saat Ia sendiri menyerahkan nyawaNya. Tidak seorangpun yang mengambil hidup Yesus daripadaNya, sebagaimana Ia telah katakan sendiri (Yohanes 10:11,15, 17-18). Ia membiarkan hidup-Nya seturut dengan rencana Allah dan Ia sendiripun terlibat dalam mengambil nyawaNya kembali pada hari kebangkitanNya.” Tidak ada manusia manapun yang seperti Dia yang adalah Hidup itu sendiri. Hidup kita bersumber daripadaNya, karena Dialah Sumber itu sendiri.

Setiap orang percaya memiliki hidup Kristus, sehingga mereka dapat mengalami kehidupan yang berarti dalam persekutuan dengan Dia (Yohanes 15:1-8). Dengan demikian kehidupan orang Kristen begitu unik karena ia memiliki pengharapan yang bersifat kekal.

Baru-baru ini ada seorang wanita bukan Kristen, usia setengah baya, meninggal dunia. Seminggu sebelum ia meninggal, ia sempat mendengar Injil. Setelah dijelaskan siapa Yesus, ia ditantang untuk percaya dan menerima Yesus. Sempat ia menolaknya, namun sebelum tim pulang, ia berdoa menyatakan iman percayanya. Beberapa hari itu salah satu anggota tim bertemu dia, dan dengan tulus ia berseru-seru: “Tuhan Yesus, Tuhan Yesus, Puji Tuhan Yesus.” Tak disangka, beberapa hari kemudian ia meninggal. Orang-orang kemudian berkata, “Syukurlah ia sudah mendengar Yesus. Bila ia benar-benar percaya, pasti ia bersama-sama dengan Yesus.”

Karena itu berdoalah bagi banyak orang Kristen sendiri, agar benar-benar mengerti makna pengorbanan Kristus, sehingga mereka sungguh-sungguh percaya dan diselamatkan. Jangan sampai orang merayakan Paskah tanpa pengharapan di dalam Kristus. Apa makna Paskah bagi saudara?

Inspirasi: Penyerahan diri dan pengorbanan Kristus di Golgota bukan sekedar suatu cerita tetapi suatu berita yang perlu disampaikan kepada setiap orang berdosa.
 














:happy0025:

Semakin tua, semakin aku menyadari dampak dari sikapku terhadap diriku sendiri. Sikap, menurutku, lebih penting daripada fakta, lebih penting daripada masa lalu, daripada pendidikan, daripada uang, daripada lingkungan, daripada kegagalan, daripada keberhasilan, daripada apa yang orang lain pikirkan, katakan, atau lakukan. lebih penting daripada penampilan, hadiah, ataupun keterampilan. Sikaplah yang membangunan atau menghancurkan perusahaanm rumah ibadah, ataupun rumah. (Charles Swindoll)



Apa pun tugas hidup, lakukan dengan baik. Seseorang semestinya melakukan pekerjaannya sedemikian baik sehingga mereka yang hidup, yang sudah mati, dan yang belum lahir tidak mampu melakukannya lebih baik lagi. (Martin Luther King)



Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih  sulit karena melwan bangsamu sendiri (Bung Karno)


Orang-orang yang gagal dibagi menjadi dua: yaitu mereka yang berpikir gagal padahal tidak pernah melakukannya, dan mereka yang pernah melakukan kegagalan dan tak pernah memikirnya (John Charles Salak)


Tersenyum...
dan berdamai pd semua orang...
sekalipun dalam kesesakan...
merupakan keberhasilan yg berharga...


berhasil dalam pandangan ALLAH...
lebih berharga dari pada...
berhasil dalam pandangan manusia...






Kasih, Iman dan Kebijaksanaan

Aku dan Tuhan berdiri mengamati pertandingan baseball. Tim Tuhan melawan tim iblis. Score sangat ketat 0-0 dan ini adalah putaran terakhir. Kami memperhatikan seorang pemukul bernama Kasih masuk ke lapangan. Kasih mulai memukul dan berhasil mencetak score single karena Kasih tak pernah gagal.
Pemukul selanjutnya bernama Iman, yang juga berhasil mencetak score karena Iman selalu bersama-sama dengan Kasih.
Lalu masuk seorang pemukul bernama Bijak. Iblis melakukan lemparan pertama dan Bijak hanya membiarkannya. Tiga kali lemparan dan Bijak hanya melangkah pergi karena Bijak tidak pernah mengambil apapun yang Iblis lemparkan.
Lalu Tuhan melihat ke arahku dan berkata bahwa Ia akan mengeluarkan pemain andalanNya. Lalu datanglah Karunia. Aku berkata: sepertinya ia tidak terlalu hebat…
Tim Iblis sangat santai begitu mereka melihat Karunia. Berpikir bahwa mereka hampir memenangkan pertandingan, Iblis pun melempar bola dgn sekuat tenaga.
Dan sangat mengejutkan semua orang, Karunia memukul bola kencang sekali melebihi pemain-pemain sebelumnya.
Tapi Iblis tidak khawatir..pemain tengah mereka jarang gagal menangkap bola. Iblis berlari mengejar bola, tapi bola malah lepas dari tangan, menghantam kepalanya dan iblis pun jatuh tersungkur ke tanah.
Karunia bersama Kasih, Iman dan Bijak terus berlari sampai home run. Tim Tuhan menang!!
Lalu Tuhan bertanya kepadaku mengapa Kasih, Iman dan Bijak tidak bisa home run tanpa Karunia? Aku menjawab tidak tahu.

Tuhan menjelaskan: “Kalau kasihmu, imanmu dan kebijaksanaanmu yang memenangkan pertandingan, engkau akan berpikir bahwa engkaulah yang melakukan semuanya. Kasih, Iman dan Kebijaksanaan akan mengantarmu mencapai semua hal-hal yg baik, tapi hanyalah KaruniaKu sajalah yg akan membawamu ke dalam kemenangan, sampai di rumah Bapa dengan selamat. KaruniaKu adalah satu-satunya yang tidak dapat dicuri Iblis."





Fokus Kepada Tuhan

Pemain yang memegang barongsai melompat, maju dan mundur, berputar dengan energik diiringi pukulan tambur dan cien-cien, dua alat seperti tutup panci yang dipukulkan satu sama lain. Pertunjukan itu diadakan di sebuah aula gereja. Selesai kebaktian lansia ada acara kebersamaan dalam rangka Imlek 2563.

Si barongsai terus mencari angpau-angpau yang diacungkan hadirin dan menyimpannya dalam kantung besar apron yang dipakainya. Herannya si pemain barongsai tidak pernah menggubris apa yang dikatakan MC. Bila MC berkata, "Tuh, di kiri ada angpau!" ia malah pergi ke bagian belakang. Bila disuruh ke kanan, ia malah ke kiri. Teman yang duduk di dekat saya berbisik,"Si pemain barongsai tidak bisa mendengar apa yang dikatakan MC. Ia terkena penyakit dan menjadi tuli!"

Ketika acara berakhir, dan pemain barongsai diperkenalkan, ternyata ia adalah seorang ibu lansia berusia 65 tahun. Teman saya memberitahu saya bahwa ibu itu dulu anggota paduan suara. Setelah tuli,ia tidak menyanyi lagi. Tetapi tetap semangat dan ceria dan melayani Tuhan dengan apa saja yang masih bisa dilakukannya, antara lain ya bersedia jadi pemain barongsai dadakan.

Ternyata kekurangan fisik tidak menjadi hambatan untuk melayani Tuhan. Ketika saya renungkan ternyata banyak orang-orang seperti itu. Saya teringat wanita yang sekilas memiliki mata normal, tetapi hanya satu mata yang berfungsi. Ia melayani Tuhan sebagai koordinator kelompok doa, menghitung persembahan dan mengajar Sekolah Minggu. Wanita lain yang saya jumpai di Semarang hanya memiliki satu lengan. Ketika terjadi gempa di Sumatera, ia tertimpa reruntuhan. Nyawanya selamat, tetapi lengan kiri harus diamputasi. Wanita cantik ini memiliki wajah penuh sukacita dan melayani Tuhan dengan berkhotbah.Wanita lain berjalan terpincang-pincang, tetapi mengurus dekorasi, mempersiapkan map lagu untuk paduan suara dan banyak hal lain di gereja.

Makin direnungkan ternyata semakin banyak orang yang saya tahu memiliki keterbatasan fisik, namun tetap melayani Tuhan dengan semangat. Mereka adalah orang seperti yang dikatakan Paulus dalam 2 Timotius 2:4. Mereka tidak memusingkan soal-soal penghidupannya. Yang mereka inginkan sebagai prajurit yang baik adalah berkenan kepada komandannya, yaitu Tuhan Yesus. Mereka adalah orang-orang yang berfokus kepada Tuhan.





Mungkin banyak di antara kita memiliki pendengaran yang baik, dua mata yang berfungsi, dua lengan utuh, dua kaki sempurna dan kesehatan yang baik. Apakah kita sama bersemangat dan bersukacita dalam melayani Tuhan seperti mereka? Semoga saja. Amin.







Busuknya Kebencian

Seorang Ibu Guru taman kanak-kanak ( TK ) mengadakan “permainan”.

Ibu Guru menyuruh tiap-tiap muridnya membawa kantong plastik transparan 1 buah dan kentang.

Masing-masing kentang tersebut diberi nama berdasarkan nama orang yang dibenci, sehingga jumlah kentangnya tidak ditentukan berapa … tergantung jumlah orang-orang yang dibenci.

Pada hari yang disepakati masing-masing murid membawa kentang dalam kantong plastik. Ada yang berjumlah 2, ada yang 3 bahkan ada yang 5.

Seperti perintah guru mereka tiap-tiap kentang diberi nama sesuai nama orang yang dibenci.

Murid-murid harus membawa kantong plastik berisi kentang tersebut kemana saja mereka pergi, bahkan ke toilet sekalipun, selama 1 minggu.

Hari berganti hari, kentang-kentang pun mulai membusuk, murid-murid mulai mengeluh, apalagi yang membawa 5 buah kentang, selain berat baunya juga tidak sedap.

Setelah 1 minggu murid-murid TK tersebut merasa lega karena penderitaan mereka akan segera berakhir.

Ibu Guru: “Bagaimana rasanya membawa kentang selama 1 minggu?”

Keluarlah keluhan dari murid-murid TK tersebut, pada umumnya mereka tidak merasa nyaman harus membawa kentang-kentang busuk tersebut ke manapun mereka pergi.

Guru pun menjelaskan apa arti dari “permainan” yang mereka lakukan. Ibu Guru: “Seperti itulah kebencian yang selalu kita bawa-bawa apabila kita tidak bisa memaafkan orang lain.

Sungguh sangat tidak menyenangkan membawa kentang busuk kemana pun kita pergi.

Itu hanya 1 minggu. Bagaimana jika kita membawa kebencian itu seumur hidup? Alangkah tidak nyamannya..





Mercusuar dan Kapten yang Keras Kepala

Ada sebuah kisah lama tentang seorang kapten sebuah kapal yang sedang berlayar dalam malam yang gelap dan kelam. Kapten tersebut tiba-tiba memperhatikan sebuah sinar trang langsung didepannya, dan ia tahu bahwa kapalnya sedang ada dalam jalur tabrakan dengan terang itu. Ia bergegas ke radio dan mengirimkan suatu pesan darurat, dengan menuntut kapal tersebut untuk merubah jalurnya sepuluh derajat ke timur.

Beberapa detik kemudian, ia menerima sebuah pesan jawaban. Pesan itu berkata, “Tidak dapat melakukannya. Ubahlah jalur Anda sepuluh derajat ke barat.”

Kapten itu menjadi marah. Ia mengirimkan pesan tidak jelas lainnya. “Aku adalah seorang kapten angkatan laut. Aku menuntutmu mengubah jalurmu.”

Ia menerima pesan kembali beberapa detik kemudian. Pesan itu berbunyi, “Aku adalah kelasi kelas dua. Tidak dapat melakukannya. Ubahlah jalur Anda.”

Kapten itu sekarang sangat marah. Ia mengirimkan sebuah pesan terakhir. Bunyinya, “Aku adalah sebuah kapal perang, dan aku tidak mau mengubah jalurku!”

Ia mendapat pesan pendek sebagai jawaban. Bunyinya, “Aku adalah sebuah mercusuar. Itu pilihan Anda, pak.

Sering kali, kita seperti kapten angkatan laut itu, kita dapat keras hati dan keras kepala. Kita dapat memikirkan semua alasan mengapa kita tidak akan berubah : Mereka sangat menyakitiku, Mereka terlalu bersalah kepadaku, Aku tidak mau mengampuni.

Alkitab merupakan mercusuar pribadi Anda, yang menyinarkan kebenaran dalam kehidupan Anda, dengan mengatakan bahwa Anda harus merubah jalur Anda. Pengampunan adalah sebuah pilihan, tetapi itu buka pilihan lain. Yesus menyatakan dengan cara ini: “Jika engkau tidak mengampuni orang-orang lain, Bapamu di sorga tidak akan mengampunimu.”

Bila Anda memelihara sikap tidak mau mengampuni Anda sedang menuju masalah. Anda ada pada jalan yang menghancurkan. Dan Tuhan sedang memerintahkan untuk mengubah jalur Anda.




  Syukur 
 
Kata-kata di atas merupakan wujud syukur. Syukur merupakan kualitas hati yang terpenting. Dengan bersyukur kita akan senantiasa diliputi rasa damai, tentram dan bahagia. Sebaliknya, perasaan tak bersyukur akan senantiasa membebani kita. Kita akan selalu merasa kurang dan tak bahagia.

Ada dua hal yang sering membuat kita tak bersyukur. Pertama : Kita sering memfokuskan diri pada apa yang kita inginkan, bukan pada apa yang kita miliki. Katakanlah Anda telah memiliki sebuah rumah, kendaraan, pekerjaan tetap, dan pasangan yang terbaik. Tapi Anda masih merasa kurang. Pikiran Anda dipenuhi berbagai target dan keinginan. Anda begitu terobsesi oleh rumah yang besar dan indah, mobil mewah, serta pekerjaan yang mendatangkan lebih banyak uang. Kita ingin ini dan itu. Bila tak mendapatkannya kita terus memikirkannya. Tapi anehnya, walaupun sudah mendapatkannya, kita hanya menikmati kesenangan sesaat. Kita tetap tak puas, kita ingin yanglebih lagi. Jadi, betapapun banyaknya harta yang kita miliki, kita tak pernah menjadi "KAYA" dalam arti yang sesungguhnya.

Mari kita luruskan pengertian kita mengenai orang ''kaya''. Orang yang ''kaya'' bukanlah orang yang memiliki banyak hal, tetapi orang yang dapat menikmati apapun yang mereka miliki. Tentunya boleh-boleh saja kita memiliki keinginan, tapi kita perlu menyadari bahwa inilah akar perasaan tak tentram. Kita dapat mengubah perasaan ini dengan berfokus pada apa yang sudah kita miliki. Cobalah lihat keadaan disekeliling Anda, pikirkan yang Anda miliki, dan syukurilah. Anda akan merasakan nikmatnya hidup.

Pusatkanlah perhatian Anda pada sifat-sifat baik atasan, pasangan, dan orang-orang di sekitar Anda. Mereka akan menjadi lebih menyenangkan. Seorang pengarang pernah mengatakan, ''Menikahlah dengan orang yang Anda cintai, setelah itu cintailah orang yang Anda nikahi.'' Ini perwujudan rasa syukur.

Ada cerita menarik mengenai seorang kakek yang mengeluh karena tak dapatmembeli sepatu, padahal sepatunya sudah lama rusak. Suatu sore ia melihat seseorang yang tak mempunyai kaki, tapi tetap ceria. Saat itu juga si kakek berhenti mengeluh dan mulai bersyukur.

Hal kedua yang sering membuat kita tak bersyukur adalah kecenderungan membanding-bandingkan diri kita dengan orang lain. Kita merasa orang lain lebih beruntung. Kemanapun kita pergi, selalu ada orang yang lebih pandai, lebih tampan, lebih cantik, lebih percaya diri dan lebih kaya dari kita.

Saya ingat, pertama kali bekerja saya senantiasa membandingkan penghasilan saya dengan rekan-rekan semasa kuliah. Perasaan ini membuat saya resah dan gelisah. Sebagai mantan mahasiswa teladan di kampus, saya merasa gelisah setiap mengetahui ada kawan satu angkatan yang memperoleh penghasilan diatas saya. Nyatanya, selalu saja ada kawan yang penghasilannya melebihi saya. Saya menjadi gemar bergonta-ganti pekerjaan, hanya untuk mengimbangi rekan-rekan saya. Saya bahkan tak peduli dengan jenis pekerjaannya, yangpenting gajinya lebih besar. Sampai akhirnya saya sadar bahwa hal ini takakan pernah ada habisnya. Saya berubah dan mulai mensyukuri apa yang sayadapatkan. Kini saya sangat menikmati pekerjaan saya.

Rumput tetangga memang sering kelihatan lebih hijau dari rumput di pekarangan sendiri.

Ada cerita menarik mengenai dua pasien rumah sakit jiwa. Pasien pertama sedang duduk termenung sambil menggumam,''Lulu, Lulu.''
Seorang pengunjung yang keheranan menanyakan masalah yang dihadapi orang ini. Si dokter menjawab, ''Orang ini jadi gila setelah cintanya ditolak oleh Lulu.'' Si pengunjung manggut-manggut, tapi begitu lewat sel lain ia terkejut melihat penghuninya terus menerus memukulkan kepalanya di tembok dan berteriak,''Lulu, Lulu''.''Orang ini juga punya masalah dengan Lulu?'' tanyanya keheranan. Dokter kemudian menjawab,''Ya, dialah yang akhirnya menikah dengan Lulu.''

Hidup akan lebih bahagia kalau kita dapat menikmati apa yang kita miliki. Karena itu bersyukur merupakan kualitas hati yang tertinggi.

Saya inginmengakhiri tulisan ini dengan cerita mengenai seorang ibu yang sedang terapung di laut karena kapalnya karam, namun tetap berbahagia.
Ketika ditanya kenapa demikian, ia menjawab, ''Saya mempunyai dua anak laki-laki. Yang pertama sudah meninggal, yang kedua hidup ditanah seberang. Kalau berhasil selamat, saya sangat bahagia karena dapat berjumpa dengan anak kedua saya. Tetapi kalaupun mati tenggelam, saya juga akan berbahagia karena saya akan berjumpa dengan anak pertama saya di surga.''






Memperbesar Kapasitas

Lukas 12:31
Tetapi carilah Kerajaan-Nya, maka semuanya itu akan ditambahkan juga kepadamu.

Seorang karyawan muda berdoa tiap hari sejak ia tahu ada undian berhadiah mobil jaguar pada sebuah bank. Kebetulan ia punya rekening di bank itu. Ia berdoa sambil memaksa Tuhan mengabulkan permintaannya. Pada akhirnya ia memiliki mobil jaguar itu. Ia membayar pajak undian dengan berhutang pada bank. Suatu hari mobilnya harus di-service dan ada penggantian spare-part yang menghabiskan biaya belasan juta. Terpaksa ia harus memakai kartu kreditnya untuk membayar tagihan. Keesokannya ia sakit karena stres dan seringkali hanya makan ‘makanan seadanya' untuk menghemat uang.

Mobil mewah, jabatan bagus, status sosial, gaji besar, pernikahan dan sebagainya. Kita semua pasti menginginkannya. Jika kapasitas kita tidak memadai untuk mendapatkan hal-hal tersebut, nasib kita akan sama seperti karyawan tadi. Tuhan ingin agar umat-Nya hidup bahagia, namun jika kapasitas mereka tidak mampu menampung berkat besar, hidup malah akan menderita - bukannya bahagia.

Tuhan hanya akan mempercayakan perkara-perkara besar pada mereka yang siap, pada mereka yang selalu berusaha memperbesar kapasitas, hidup berkarakter sesuai dengan buah Roh, dan hidup dengan aturan main yang Tuhan telah atur dalam Alkitab. Seberapa besar kapasitas Anda saat ini? Jika kapasitas kita sudah besar di mata Tuhan, tanpa harus meminta - Dia pasti akan memberikan hal-hal luar biasa pada kita.

Perbesar terlebih dahulu kapasitas Anda dalam Tuhan, maka Iapun akan mencurahkan berkat-Nya atas Anda.





 

Harta Warisan

Dua bersaudara dari keluarga yang berkecukupan. Setelah kematian kedua orang tuanya, mereka kini harus membagi harta warisan yang ditinggalkan. Namun setelah harta tersebut dibagikan, kedua bersaudara ini tidak pernah hidup rukun dan damai. Sang kakak menuding bahwa adiknya mewarisi lebih banyak dari yang dimilikinya. Sang adik juga menuding hal yang sama terhadap kakaknya, bahwa sang kakak memiliki harta warisan lebih banyak dari yang diwarisinya. Keduanya saling menuding bahwa pembagian harta tersebut tidaklah adil dan seimbang.

Mereka sudah melewati berbagai proses hukum, namun tetap saja persoalan mereka tak dapat diatasi secara memuaskan. Semua nasihat tak pernah berhasil. Semua keputusan seakan tawar. Keduanya tak dapat menerima semua nasihat dan keputusan yang diberikan.

Setelah mencari dan mencari akhirnya mereka menemukan seorang guru yang bijak. Kedua bersaudara tersebut datang ke hadapannya dengan harapan bahwa duri yang selama ini menusuk daging dan menghancurkan hubungan persaudaraan mereka dapat dikeluarkan.

Sang bijak bertanya kepada sang kakak, "Anda yakin bahwa harta yang dimiliki adikmu melebihi warisan yang engkau terima?" Sang kakak dengan penuh yakin menjawab, "Sungguh demikian!"

Sang bijak lalu berpaling kepada sang adik dan mengulangi pertanyaan yang sama, "Anda yakin bahwa kakakmu mewarisi harta peninggalan orang tua lebih dari pada yang anda peroleh?" Dengan keyakinan yang sama sang adik menjawab, "Ya demikianlah!"

Sang bijak lalu memberikan sebuah perintah kepada keduanya, "Kumpulkan semua harta yang telah diterima masing-masing dan serahkan itu kepada yang lain." Sang kakak menyerahkan semua harta warisan yang diperolehnya kepada adiknya, demikian pula sang adik menyerahkan harta warisan yang diperolehnya kepada sang kakak. Dan sejak itu tak ada lagi pertentangan karena harta warisan di antara mereka berdua.

Kita senantiasa mengira bahwa nasib orang lain selalu lebih baik dari diri sendiri, bahwa orang lain lebih diberkati Tuhan dari pada diri kita sendiri. Kita lupa bahwa Tuhan mencintai setiap insan dengan cinta yang sama. Kita mungkin hanya mampu melihat berkat yang kelihatan yang dimiliki orang lain, namun lupa untuk melihat berkat-berkat berlimpah yang diberikan Tuhan atas diri kita namun sulit dilihat oleh kasat mata.

Lihatlah dirimu dari sudut pandangan yang lain, maka anda akan dipenuhi keharuan dan rasa syukur yang mendalam. Tuhan mencintaimu!




Kupu-Kupu dan Kaktus

Suatu ketika seorang lelaki mohon kepada Tuhan sekuntum bunga dan seekor kupu-kupu namun Tuhan malah memberinya sebonggol kaktus .... dan seekor ulat.

Alangkah sedihnya lelaki itu, ia tak mengerti kenapa permintaannya keliru. Pikirnya, "Oh, Tuhan masih banyak tugas mengurus orang-orang lain ...". Dan dia memutuskan tidak akan mempertanyakannya lagi.

Setelah beberapa waktu, si lelaki memeriksa kembali permintaan yang telah lama dilupakannya. Betapa terkejutnya dia, dari sebonggol tanaman kaktus berduri dan jelek itu tumbuhlah sekuntum bunga yang elok. Dan ulat yang menjijikkan telah berubah menjadi kupu-kupu yang sangat cantik.

TUHAN selalu melakukan yang terbaik! Cara-NYA SELALU paling baik, walaupun bagi kita kelihatannya tidak baik. Jika Anda memohon sesuatu kepada Tuhan dan ternyata yang diterima berbeda, PERCAYALAH!! Yakinlah bahwa DIA akan selalu memberikan kebutuhanmu pada saat yang tepat.

Apa yang Anda inginkan ...tidak selalu sesuai dengan kebutuhan! Tuhan takkan pernah serta merta mengabulkan doa kita. Teruslah khusuk berdoa untuk-NYA tanpa ragu dan menggerutu.

Hari ini PENUH ONAK BERDURI .... Esok akan menjadi BUNGA yang INDAH!


GOD GIVES THE VERY BEST
TO THOSE WHO LEAVE THE CHOICES UP TO HIM!


Biarkan Tuhan Menilaimu

Apabila engkau berbuat baik, orang lain mungkin akan berprasangka bahwa ada maksud-maksud buruk di balik perbuatan baik yang kau lakukan. Tetapi, tetaplah berbuat baik.
Terkadang orang berpikir secara tidak masuk akal dan bersikap egois. Tetapi, bagaimanapun juga, terimalah mereka apa adanya.

Apabila engkau sukses, engkau mungkin akan mempunyai musuh dan juga teman yang iri hati atau cemburu. Tetapi teruskanlah kesuksesanmu itu.

Apabila engkau jujur dan terbuka, orang lain mungkin akan menipumu. Tetapi, tetaplah bersikap jujur dan terbuka.

Apa yang telah engkau bangun bertahun-tahun lamanya, dapat dihancurkan orang dalam satu malam saja. Tetapi, janganlah berhenti dan tetaplah membangun.

Apabila engkau menemukan kedamaian dan kebahagiaan di dalam hati, orang lain mungkin akan iri hati kepadamu. Tetapi, tetaplah berbahagia.

Kebaikan yang kau lakukan hari ini, mungkin besok dilupakan orang. Tetapi, teruslah berbuat baik.
Berikan yang terbaik dari apa yang kau miliki, dan itu mungkin tidak akan pernah cukup. Tetapi, tetap berikanlah yang terbaik.

Sadarilah bahwa semuanya itu ada di antara engkau dan Tuhan. Tidak akan pernah ada antara engkau dan orang lain. Jangan pedulikan apa yang orang lain pikir atas perbuatan baik yang kau lakukan. Tetapi percayalah bahwa mata Tuhan tertuju pada orang-orang jujur dan Dia sanggup melihat ketulusan hatimu.




Aderesi Lukow

Aderesi Lukow

Aderesi Lukow
Posting Whit Aderesi David Lukow