Jangan Pernah Menyerah
Seringkali kejatuhan membuat seseorang tidak bisa bangun kembali, tapi tidak demikian seperti yang dialami Nick Vujicic dalam kesaksiannya. Dia cacat, tapi masih bisa bersuka cita, melayani, mendoakan bahkan masih bisa menjadi berkat bagi orang lain. OK simak kumpulan videonya.
http://www.youtube.com/watch?v=A5tSQmG6RcQ&feature=player_embedded
http://www.youtube.com/watch?feature=player_embedded&v=6j5QdMQtsuY
Mengenal
Sosok Nick Vujicic Yang Sukses Anda merasa menjadi manusia yang sangat
kekurangan dan serba pesimis? Mungkin Anda perlu Mengenal Sosok Nick
Vujicic Yang Sukses. Siapa itu Nick Vujicic? Kenapa Nick Vujicic bisa
menjadi sebuah inspirasi bagi orang lain dalam kesuksesan? Bagaimana
kisah dari seorang Nick Vujicic yang merupahkan manusia dengan tidak
sempurna menjadi seorang inspirator? Simak kisahnya berikut ini:
http://www.youtube.com/watch?v=A5tSQmG6RcQ&feature=player_embedded
Kesaksian dan kisah nyata Nick
"Kondisi Tubuh Saya Adalah Karunia" Nick Vujicic adalah seorang pria
asal Australia yang mempunyai kondisi tubuh cacat. Dia tidak mempunyai
kedua tangan dan kaki yang utuh. Kaki sebelah kirinya pendek sekali,
nyaris hanya dari mata kaki sampai telapak kaki. Bagaimana Nick dapat
menerima kondisi tubuhnya ini dan bagaimana dia menjalani kehidupannya?
Simak wawancara SOLUSI dengan Nick Vujicic berikut ini. Host: Suatu saat
dalam hidup anda, pasti pernah kecewa pada Tuhan. Pernahkah anda
berpikir untuk bunuh diri? Nick: Waktu saya berusia 12 tahun, saya
berniat untuk bunuh diri. Saya memang pergi ke sekolah, tapi hidup saya
tidak ada di sekolah. Saya melihat diri saya tidak layak lagi untuk
hidup… dan saya begitu menyesali keadaan diri saya… Tapi yang saya
harapkan saat itu seseorang datang dan berkata semuanya akan baik-baik
saja. Masalahnya jika orang mengatakan hal itu, maka saya akan katakan,
“Bagaimana bisa, kamu tidak tahu pahitnya hidup dan masa depan saya.
Yang membuat saya senang adalah memiliki orang tua dan saudara yang
sangat mendukung saya. Saya selalu terbuka dengan mereka tentang hidup
dan perjuangan saya. Host: Apakah anda pernah protes kepada Tuhan? Nick:
Tentu saja, khususnya pada saat saya berusia 7 sampai 9 tahun. Saya
tumbuh di keluarga Kristen, semua orang berkata bahwa tuhan itu Kasih.
Setiap orang berkata bahwa Tuhan baik selamanya dan untuk selamanya
Tuhan baik. Tapi saya tidak bisa mengatakan itu. Saya tidak dapat
melihat kasih Tuhan dalam hidup saya karena rasa sakit dan penderitaan
yang saya alami. Saya tidak mengerti kenapa ini bisa terjadi atas diri
saya. Rupanya Tuhan tahu kalau saya akan dilahirkan seperti ini dan saya
pikir kalau Dia mengasihi saya, seperti kepada yang lainnya, kenapa Dia
membiarkan saya dilahirkan seperti ini… dan juga, kalau Dia dapat
melakukan segala sesuatu, mengasihi dan memperdulikan saya, lalu mengapa
Dia tidak memberikan saya tangan dan kaki secara mujizat? Untuk
beberapa tahun saya marah pada Tuhan, tidak bicara kepadaNya dan tidak
mau melakukan apapun untukNya, sebab dalam setiap keadaan membuat saya
bertanya dimanakah Tuhan? Apakah Dia itu benar-benar ada? Apakah Dia
mendengar doa kita? Pertanyaan-pertanyaan ini yang selalu terlintas
dalam benak saya. Host: Kapan anda bisa menerima diri anda apa adanya?
Nick: Waktu saya berusia 8 tahun, saya mengalami depresi yang sangat
berat. Dipenuhi oleh kemarahan saya terhadap Tuhan, membuat saya ingin
menyerah dari hidup ini. Saya selalu bergantung pada orang lain, bahkan
untuk mengambil segelas airpun saya tidak mampu. Jadi daripada saya
membebani orang lain, lebih baik saya akhiri saja hidup saya. Saya tidak
menemukan arti dan tujuan hidup saya… Seperti tertulis dalam kitab
suci, bahwa Tuhan memiliki harapan dan masa depan untuk kita, tapi saya
sama sekali tidak meemukan harapan dan masa depan bagi hidup saya. Jadi
seringkali saya tidak mengerti bagaimana saya bisa menikah, berkeluarga,
hidup sepeti orang normal dan yang lainnya… dan sekalipun menikah,
bagaimana saya bisa memegang tangan istri saya? Hal-hal inilah yang
terjadi atas diri saya. Namun perubaan datng saat umur saya 13 tahun.
Tadinya saya berpikir bahwa saya adalah satu-satunya orang di dunia ini
yang memiliki ketidakmampuan seperti ini. Lalu ibu saya menunjukkan
sebuah koran yang memuat artikel tentang seseorang yang mampu mengatasi
ketidakmampuannya sendiri. Dan itu membuka pikiran saya, bahwa mungkin
saya bukan satu-satunya orang yang menderita. Saya mulai melihat ini
sebagai berkat, dan saya melihat hidup saya bukan setengah kosong
melainkan setengah penuh. Saya tidak tahu berapa penuh, tapi saya
melihat kekurangan ini sebagai karunia. Host: Pernahkah anda berpikir
untuk menikah? Nick: Tentu saja Host: Menurut anda, mengapa orang mudah
menyerah? Apa harapan anda jika mereka saat ini melihat anda? Nick: Saya
di sini bukan untuk memotivasi karena itu bersifat sementara, saya di
sini untuk memberikan inspirasi, karena inspirasi itu bersifat kekal.
Dan saya ingin orang mengingat saya waktu mereka melalui masa yang
sukar. Saya ingin orang melihat hidup saya sebagai contoh dari kasih
karunia Tuhan, supaya semua orang tahu bahwa saya memiliki harapan hanya
di dalam Yesus Kristus. Bagi anda yang ingin mendapatkan DVD kisah
nyata dari Nick Vujicic, anda dapat membelinya di situs
http://www.lifewithoutlimbs.org/ “Dan bukan hanya itu saja. Kita malah
bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa
kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan, dan ketekunan menimbulkan tahan
uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan. Dan pengharapan tidak
mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita
oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.” (Roma 5:3-5)
http://aderesilukow.blogspot.com/